Tekanan Yang Sering Dihadapi Desainer dan Solusinya

Bagi anda yang berprofesi sebagai seorang desainer, pernahkah anda menghadapi tekanan demi tekanan dari client atau bahkan boss anda sendiri? Dimana setiap langkah dalam pekerjaan kita selalu diawasi dan dikomentari sekenanya saja, tanpa mereka pernah berpikir bahwa pekerjaan ini bukanlah pekerjaan main-main.
Hal diatas bukanlah faktor tunggal, banyak hal penyebab depresi seorang desainer, Antara lain :

Waktu
Ada baiknya anda mencoba untuk bisa berkata TIDAK kepada client yang order dalam keadaan Urgent. Bagaimana mungkin sebuah Proyek desain dapat selesai optimal jika hanya bermodalkan waktu 1-2 jam, Satu harian pun belum tentu, apalagi ketika dalam waktu yang bersamaan masih ada setumpuk pekerjaan yang sudah menunggu. Dalam keadaan seperti ini, menerima order baru bukanlah keputusan yang bijak, Ingatlah bahwa tidak semua hal dapat terbayar dengan rupiah.


Terlalu berkutat di depan komputer
Walaupun hanya main game online atau browsing, tapi jangan terlalu menghabiskan waktu anda di depan komputer, karena pekerjaan ini sudah jelas dilakoni dengan menggunakan komputer. Ada waktu dimana melihat komputer pun kita sudah muak, ditambah lagi Arsip-arsip atau Map yang tergeletak persis disamping monitor, yang berisi file-file atau materi mentah dari Client, itu jelas akan membuat anda semakin Tertekan. Luangkan waktu untuk pergi sejenak mencari pencerahan, jalan-jalan bersama keluarga atau teman, sekedar kongkow di café atau makan diluar bersama pasangan. Percaya atau tidak, Ide akan banyak anda dapatkan dari luar sana.

Client Yang Kolot
Ini dia yang sepertinya menjadi Point utama penyebab depresi para desainer seperti saya dan anda. Mungkin anda pun pernah mengalaminya. Seorang client datang dengan membawa sebuah flashdisk atau CD yang berisi file yang sudah mereka kerjakan sebelumnya dirumah. Mereka minta ini itu tetapi tidak ingin karya mereka kita ubah. Sudah Approve beberapa kali tetapi selalu masih ada yang kurang dimata mereka, sudah diberikan materi yang proporsional tetapi tetap tidak bisa menerima. Pastinya bikin pusing tujuh keliling. Sebaiknya pada awal perjumpaan buat ikatan emosianal dengan client, misalnya dengan menawarkan minuman sambil membicarakan hal-hal yang ringan, menanyakan soal hobi atau kesenangan client, tanpa terkesan dibuat-buat. Jangan sampai emosi terpancing dengan komentar miring client dan berusaha untuk menjembatani antara idealisme yang anda miliki dengan kemauan client. Itu adalah Tantangan dalam pekerjaan ini, dan tunggulah waktu dimana hasil dari pekerjaan ini akan dihargai oleh banyak orang.

Apakah anda mempunyai masalah yang berbeda? Silahkan tulis apa yang pernah anda alami ke kotak surat kami : absolutevisual@gmail.com
jangan lupa sertakan juga Solusi dalam menghadapinya.

Comments

Popular posts from this blog

Perubahan dan Standarisasi Signage Bank BRI

Membuat Gambar Balon Udara Dengan CorelDRAW

Poster Film Indonesia Zaman Dahulu