20 Pertanyaan Klien untuk Desainer Grafis
Sebagai desainer, bersiaplah dengan pertanyaan standar yang akan selalu muncul dalam benak klien. Tidak perlu gusar, hal itu adalah sesuatu yang wajar. Anda hanya perlu mengetahui dan menerima pertanyaan-pertanyaan itu sebagai sebuah cara dalam menghargai keputusan klien ketika memilih untuk mempercayai anda sebagai desainernya, anggap saja itu adalah sebuah impresi pertama dari klien terhadap anda dan berbuah ‘nilai’ yang akan anda dimiliki untuk sebuah reputasi. Inilah 20 pertanyaan yang perlu disikapi dengan benar oleh seorang desainer...
1. Bersediakah menceritakan sedikit tentang diri anda?
First time, mau tidak mau anda harus melakukan hal ini, sebab klien tidak tahu siapa anda, sekalipun anda berasal dapur biro iklan ternama. Pertanyaan semacam ini merupakan sesuatu yang praktis namun spesial, biasanya anda akan melakukan dimenit-menit awal bertemu klien. Bahkan terkadang muncul pertanyaan yang tidak relevan, seperti “Mengapa anda menggunakan ‘piercing’ pada hidung?” atau “Tattoo-mu bagus sekali, bikin dimana?. Jangan anggap hal ini konyol dan tidak penting, jawablah dengan jujur dan tidak perlu bersikap “sok desainer”, sebab disaat ini orang lain sedang ‘berhitung’ tentang diri anda.
2. Berapa lama anda menjadi desainer?
Faktor pengalaman kerja pastinya akan menjadi suatu hal yang penting. Klien, hingga saat ini masih percaya pada dalil “ Semakin banyak pengalaman–semakin bagus desain yang dihasilkan”. Solusinya adalah dengan menunjukan Curicullum Vitae yang anda miliki, siapa tau anda pernah jadi “kutu loncat” dari beberapa agency.
3. Apakah anda memiliki kantor atau bekerja secara home-base?
Di Indonesia menjadi orang “kantoran” jauh lebih bergengsi daripada freelancer. Desainer grafis akan lebih bangga menunjukan kartu nama corporate daripada kartu nama pribadi. Tapi percayalah, bagi para desainer freelance yang tidak berkantor, andapun bisa menunjukan kemampuan anda tanpa harus pamer tempat kerja anda. Syaratnya sangat mudah, cantumkan dalam kartu nama anda bahwa anda memiliki tempat kerja berbasis rumahan alias home-base.
4. Berapa orang yang bekerja diperusahaan anda?
Agak aneh memang, apabila kita mendengar jargon “semakin banyak karyawan sebuah perusahaan maka semakin hebat produknya”. Klien dapat dipastikan menanyakan hal itu. Jawablah dengan tenang berapa jumlah team anda, ceritakan siapa saja team anda jika jumlahnya masih mungkin untuk diceritakan, beri alasan dengan jujur dan rasional kenapa anda harus memilih jumlah anggota yang sedikit atau banyak didalam team anda.
5. Apakah spesialisasi yang anda punya?
Mengakui keunggulan diri sendiri tentunya akan berakibat dua hal, anda akan dipercaya sepenuhnya atau anda akan dipertanyakan. Saat ini performa presentasi anda yang akan menentukan apakah anda layak dipercaya. Presentasikan kapasitas anda se-normal mungkin tanpa harus melebih-lebihkan. Beri penjelasan mengapa anda sangat spesial dibidang tersebut dan berapa lama anda menekuni spesialisasi anda.
6. Apakah sebelumnya anda memiliki pengalaman proyek kerja sejenis?
Be honest!…jika belum, namun katakan bila anda pernah melakukan pekerjaan yang serupa tapi tak sama.
7. Berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh saya untuk desain anda?
Jangan sekali-kali memberikan sejumlah angka dalam bentuk asumsi. Berikan semuanya dalam draft atau proposal yang jelas, detail dan jumlah angka yang rasional. Tawar menawar pasti akan terjadi tapi tempuhlah itu sebagai sebuah kewajaran termasuk apabila klien anda menawar dengan harga yang sangat tidak wajar.
8. Dapatkah anda memberi potongan harga pada saya?
Hati-hati dengan klien yang memiliki tipe pertanyaan semacam ini, sebab anda akan dilihat secara cermat. Jawab pertanyaan itu dengan bijak, jika memang discount bukan merupakan hal yang tabu bagi anda maka berilah discount tersebut. Jika tidak, katakan maaf dan anda bisa menyebutkan bahwa nilai proyek cukup negotiable.
9. Bagaimana cara anda menerima pembayaran hasil kerja?
Jelaskan kepada klien prosedurnya secara rinci, sebaiknya gunakan satu nomer rekening baik milik corporate maupun pribadi.
10. Berapa lama proyek desain ini mampu anda selesaikan?
Saya biasanya memperkirakan waktu secara over-estimate. Jika saya bisa menuntaskan semua desain lebih cepat dari deadline, I’m a hero.
11. Siapa saja yang akan terlibat dengan pekerjaan anda dan siapa sebenarnya yang akan men-desain proyek?
Sebutkan dan kenalkan team anda walau tanpa harus menghadirkan semuanya didepan klien. Perjelas posisi anda dalam team sehingga klien dapat memahaminya.
12. Apa saja yang menjadi bagian dari proyek ini?
Gambarkan ruang lingkup kerja, proses, output serta distribusi kerja secara efektif tidak lupa tools dan property yang dapat membantu proses desain.
13. Apa yang harus saya sediakan?
Brief dari klien adalah modal dasar anda mendesain, jika anda memerlukan lebih dari itu silahkan katakan namun jangan berlebihan.
14. Bagaimana jika saya tidak puas dengan desain anda?
Have an answer for this. “Kami yakin Anda akan puas dengan desain kami! “Optimis tetap perlu, tetapi lebih baik anda memiliki rencana jika terjadi sesuatu yang sekiranya tidak menguntungkan.
15. Apakah anda memiliki referensi?
Itu harus, desainer tanpa referensi tentunya aneh.
16. Bisakah anda berikan beberapa contoh desain untuk saya?
Portofolio! Anda jarus tunjukan itu, deskripsikan dengan baik namun jangan menggurui klien anda.
17. Siapakah pemilik desain tersebut manakala selesai dibayar?
Semuanya tentu sudah ada didalam kontrak kerja dan anda tentu paham saat membuatnya.
18. Apa yang terjadi jika Anda keluar dari kontrak bisnis?
Hal ini lebih relevan bila proyek anda membuat web design misalnya, karena seringkali akan ditanyakan siapakah yang akan melakukan maintenance website? Kalau untuk produk desain cetak/print sebetulnya akan lebih aman karena waktunya yang terbatas.
19. Mengapa saya harus menggunakan anda dalam pekerjaan ini?
Practice this one, too. Ini sangat sulit untuk dijawab, cuma ada dua cara: percaya pada diri sendiri atau kepura-puraan. Persoalan meyakinkan orang memang tidaklah mudah.
20. Tolong tunjukkan beberapa contoh ide Anda untuk proyek ini sehingga saya bisa merasakan anda bekerja?
Saya beri sedikit masukan apabila klien menanyakan hal tersebut. Jawaban saya adalah selalu berkata: TIDAK!. Sebelum kontrak ditanda-tangani, apalagi kalau kontrak kerja anda dalam jangka pendek: DON’T DO IT!. Anda harus mampu mengarahkan klien potensial kepada portofolio anda untuk dapat merasakan jenis dan kualitas pekerjaan yang anda lakukan. Jika anda merasa memiliki portofolio yang tipis, tawarkan saja pekerjaan yang memang ada didalamnya atau mengolah lagi potongan-potongan portofolio anda sehingga lebih detail.
Disunting dari Agesvisual
1. Bersediakah menceritakan sedikit tentang diri anda?
First time, mau tidak mau anda harus melakukan hal ini, sebab klien tidak tahu siapa anda, sekalipun anda berasal dapur biro iklan ternama. Pertanyaan semacam ini merupakan sesuatu yang praktis namun spesial, biasanya anda akan melakukan dimenit-menit awal bertemu klien. Bahkan terkadang muncul pertanyaan yang tidak relevan, seperti “Mengapa anda menggunakan ‘piercing’ pada hidung?” atau “Tattoo-mu bagus sekali, bikin dimana?. Jangan anggap hal ini konyol dan tidak penting, jawablah dengan jujur dan tidak perlu bersikap “sok desainer”, sebab disaat ini orang lain sedang ‘berhitung’ tentang diri anda.
2. Berapa lama anda menjadi desainer?
Faktor pengalaman kerja pastinya akan menjadi suatu hal yang penting. Klien, hingga saat ini masih percaya pada dalil “ Semakin banyak pengalaman–semakin bagus desain yang dihasilkan”. Solusinya adalah dengan menunjukan Curicullum Vitae yang anda miliki, siapa tau anda pernah jadi “kutu loncat” dari beberapa agency.
3. Apakah anda memiliki kantor atau bekerja secara home-base?
Di Indonesia menjadi orang “kantoran” jauh lebih bergengsi daripada freelancer. Desainer grafis akan lebih bangga menunjukan kartu nama corporate daripada kartu nama pribadi. Tapi percayalah, bagi para desainer freelance yang tidak berkantor, andapun bisa menunjukan kemampuan anda tanpa harus pamer tempat kerja anda. Syaratnya sangat mudah, cantumkan dalam kartu nama anda bahwa anda memiliki tempat kerja berbasis rumahan alias home-base.
4. Berapa orang yang bekerja diperusahaan anda?
Agak aneh memang, apabila kita mendengar jargon “semakin banyak karyawan sebuah perusahaan maka semakin hebat produknya”. Klien dapat dipastikan menanyakan hal itu. Jawablah dengan tenang berapa jumlah team anda, ceritakan siapa saja team anda jika jumlahnya masih mungkin untuk diceritakan, beri alasan dengan jujur dan rasional kenapa anda harus memilih jumlah anggota yang sedikit atau banyak didalam team anda.
5. Apakah spesialisasi yang anda punya?
Mengakui keunggulan diri sendiri tentunya akan berakibat dua hal, anda akan dipercaya sepenuhnya atau anda akan dipertanyakan. Saat ini performa presentasi anda yang akan menentukan apakah anda layak dipercaya. Presentasikan kapasitas anda se-normal mungkin tanpa harus melebih-lebihkan. Beri penjelasan mengapa anda sangat spesial dibidang tersebut dan berapa lama anda menekuni spesialisasi anda.
6. Apakah sebelumnya anda memiliki pengalaman proyek kerja sejenis?
Be honest!…jika belum, namun katakan bila anda pernah melakukan pekerjaan yang serupa tapi tak sama.
7. Berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh saya untuk desain anda?
Jangan sekali-kali memberikan sejumlah angka dalam bentuk asumsi. Berikan semuanya dalam draft atau proposal yang jelas, detail dan jumlah angka yang rasional. Tawar menawar pasti akan terjadi tapi tempuhlah itu sebagai sebuah kewajaran termasuk apabila klien anda menawar dengan harga yang sangat tidak wajar.
8. Dapatkah anda memberi potongan harga pada saya?
Hati-hati dengan klien yang memiliki tipe pertanyaan semacam ini, sebab anda akan dilihat secara cermat. Jawab pertanyaan itu dengan bijak, jika memang discount bukan merupakan hal yang tabu bagi anda maka berilah discount tersebut. Jika tidak, katakan maaf dan anda bisa menyebutkan bahwa nilai proyek cukup negotiable.
9. Bagaimana cara anda menerima pembayaran hasil kerja?
Jelaskan kepada klien prosedurnya secara rinci, sebaiknya gunakan satu nomer rekening baik milik corporate maupun pribadi.
10. Berapa lama proyek desain ini mampu anda selesaikan?
Saya biasanya memperkirakan waktu secara over-estimate. Jika saya bisa menuntaskan semua desain lebih cepat dari deadline, I’m a hero.
11. Siapa saja yang akan terlibat dengan pekerjaan anda dan siapa sebenarnya yang akan men-desain proyek?
Sebutkan dan kenalkan team anda walau tanpa harus menghadirkan semuanya didepan klien. Perjelas posisi anda dalam team sehingga klien dapat memahaminya.
12. Apa saja yang menjadi bagian dari proyek ini?
Gambarkan ruang lingkup kerja, proses, output serta distribusi kerja secara efektif tidak lupa tools dan property yang dapat membantu proses desain.
13. Apa yang harus saya sediakan?
Brief dari klien adalah modal dasar anda mendesain, jika anda memerlukan lebih dari itu silahkan katakan namun jangan berlebihan.
14. Bagaimana jika saya tidak puas dengan desain anda?
Have an answer for this. “Kami yakin Anda akan puas dengan desain kami! “Optimis tetap perlu, tetapi lebih baik anda memiliki rencana jika terjadi sesuatu yang sekiranya tidak menguntungkan.
15. Apakah anda memiliki referensi?
Itu harus, desainer tanpa referensi tentunya aneh.
16. Bisakah anda berikan beberapa contoh desain untuk saya?
Portofolio! Anda jarus tunjukan itu, deskripsikan dengan baik namun jangan menggurui klien anda.
17. Siapakah pemilik desain tersebut manakala selesai dibayar?
Semuanya tentu sudah ada didalam kontrak kerja dan anda tentu paham saat membuatnya.
18. Apa yang terjadi jika Anda keluar dari kontrak bisnis?
Hal ini lebih relevan bila proyek anda membuat web design misalnya, karena seringkali akan ditanyakan siapakah yang akan melakukan maintenance website? Kalau untuk produk desain cetak/print sebetulnya akan lebih aman karena waktunya yang terbatas.
19. Mengapa saya harus menggunakan anda dalam pekerjaan ini?
Practice this one, too. Ini sangat sulit untuk dijawab, cuma ada dua cara: percaya pada diri sendiri atau kepura-puraan. Persoalan meyakinkan orang memang tidaklah mudah.
20. Tolong tunjukkan beberapa contoh ide Anda untuk proyek ini sehingga saya bisa merasakan anda bekerja?
Saya beri sedikit masukan apabila klien menanyakan hal tersebut. Jawaban saya adalah selalu berkata: TIDAK!. Sebelum kontrak ditanda-tangani, apalagi kalau kontrak kerja anda dalam jangka pendek: DON’T DO IT!. Anda harus mampu mengarahkan klien potensial kepada portofolio anda untuk dapat merasakan jenis dan kualitas pekerjaan yang anda lakukan. Jika anda merasa memiliki portofolio yang tipis, tawarkan saja pekerjaan yang memang ada didalamnya atau mengolah lagi potongan-potongan portofolio anda sehingga lebih detail.
Disunting dari Agesvisual
Comments
Post a Comment